BIOGRAFI

Nama saya Achmad Furqon, saya lahir di Jakarta tahun 1987 anak ke 7 dari 11 bersaudara terdiri dari 6 anak lelaki dan 5 anak perempuan. Saat ini saya berkuliah di Universitas Gunadarma depok jurusan Manajemen, selain kuliah saya juga bekerja sebagai pekerja lepas di bidang illustrasi gambar, untuk sampingannya saya mengajar kegiatan ekstrakulikuler sinematografi di sekolah SMA N 18  yang  tak lain adalah bekas sekolahan saya dulu. Waktu masih SMA saya merupakan anak yang kurang rajin dan rapih dalam berpenampilan ( hingga sekarang ) dikarenakan sekolah sambil kerja yang saya lakukan dari SMA membuat keseharian saya menjadi sibuk dan kadang tidak sempat tidur belum lagi dengan kegiatan beberapa ekstrakulikuler yang saya ikuti menambah kesibukan saya, saya mengikuti 4 ekskul yaitu taekwondo, wallclimbing (panjat dinding), basket dan ROHIS.

Pada masa SMP saya bersekolah di SMP N 95 yang merupakan salah satu sekolah favorit di lingkungan Jakarta utara, ada pengalaman menarik sebelum saya masuk SMP waktu kelas 6 sd saya anak yang sangat badung dan pemalas, sampai akhirnya kakak saya menantang kalau saya bisa masuk sekolah favorit maka akan mendapat imbalan, sebenarnya sih imbalannya tak seberapa tapi tantangannya itu yang membakar semangat saya untuk masuk ke sekolah favorit itu. Sebenernya  SMP N 95 memang sudah menjadi pilihan tetap keluarga saya dari kakak pertama sampai sebelum saya masuk SMP N 95.

Ketika SD tak ada yang menarik saya sekolah di SD N Warakas 01 Pagi di dekat rumah, sebelumnya saya bersekolah di SD Barunawati yang lumayan jauh dari rumah, gara – gara saya pernah tertabak ojek sepeda yang menyebabkan luka pada dengkul saya akhirnya pindah ke sekolah SD N 01 pagi Warakas. Tak ada yang saya ceritakan karena tidak ada kejadian yang menarik kecuali bertengkar dengan teman sekelas, hanya gara – gara saling mengejek yang begujung dengan perkelahian.

Pertama kali saya bolos adalah ketika saya Tk, dari tk saya sudah terbiasa pulang pergi sekolah sendiri, suatu ketika ketika saya dan teman – teman sedang bermain ada yang menantang untuk bertaruh siapa yang berani pulang saat itu, dengan sepontan saya menjawab berani padahal tadi Cuma sekedar kata – kata bualan tapi entah kenapa waktu itu saya akhirnya benar – benar pulang sialnya uang taruhannya tak terbawa, sesampai di rumah ibu terheran heran loh jam segini kok sudah pulang dengan perasaan dag dig dug saya jawab pulang cepet gurunya gak masuk, masa kecil yang tidak patut di contoh setelah itu saya langsung menyetel video megaloman di ruang tv. Yah inilah sepenggal kehidupan saya yang dapat saya ceritakan mungkin cerita yang membosankan tapi bagi saya ini adalah pengalaman hidup yang berharga, yang membentuk saya menjadi sekarang ini.      

Comments

Popular posts from this blog

budaya dan sub budaya

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 Part 4

geodemografi